Sebagai seorang yang pernah menjadi nomor 1 di Muhammadiyah, Syafi’i Maarif tampak konsisten dengan konteks pembicaraannya. Sebagaimana terlihat bahwa Muhammadiyah menjadi topik yang paling sering dibicarakan oleh beliau. Diikuti oleh kata “Jokowi” yang menjadi pembahasan beliau setelah organisasi yang sempat membesarkan namanya tersebut. Selanjutnya yang menarik disimak juga adalah munculnya kata “Amien Rais” dan bahkan Natal.
Untuk konsistensinya, terlihat bahwa Syafi’i cukup aktif di bulan April dan bulan Oktober. Di bulan April, besar kemungkinan adalah terkait pemilu legislatif dan pemilihan calon presiden. Sedangkan di bulan Oktober adalah pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, di mana Jokowi-JK adalah pemenangnya.
Untuk relasinya dengan aktor lain, Buya Syafi’i Maarif terlihat cukup banyak memiliki hubungan dengan sentimen yang cenderung negatif. Pun demikian, dari keseluruhannya indeks kebersahabatan dari buya Syafii cukup tinggi. Bisa jadi karena pernyataan buya tidak terlalu menyiratkan emosi yang tegas. Sebagaimana terlihat di peta emosi kata, pilihan kata yang digunakan oleh buya tampak terkonsentrasi di tengah sumbu. Ini berarti kata-kata yang dipilih cenderung netral.
Laporan ini juga digunakan sebagai salah satu bahan dalam proses penjurian iNews Maker Award 2015 di iNews TV, 6 April 2015.